Sabtu, 12 Mei 2012

pengantar bisnis pertemuan 1 dan 2


KULIAH DASAR-DASAR BISNIS – YUDHIKA PERMANAYADI

Kuliah 1, PARADIGMA BISNIS
·         Memahami Paradigma Bisnis
·         Melaksanakan dan mengembangkan Paradigma Bisnis
·         Membangun Jiwa Entrepreneur
·         Memupuk Spirit Bisnis dengan Kreativitas dan Inovasi
Kuliah 2, MODAL
·         Cara mencari Modal
·         Memanfaatkan Modal dengan Tepat
·         Mengelola dan Memupuk Modal yang dimiliki
Kuliah 3, BUSINESS PLAN
·         Menyusun Business Plan
·         Melakukan Feasibility Study
·         Proposal Bisnis
Kuliah 4, PRESENTASI
·         Kuis
·         Presentasi Bisnis
·         Present like Steve Jobs
Kuliah 5, MANAJEMEN BISNIS
·         Membuat Produk
·         Pemasaran Produk
·         Manajemen Personalia
·         Administrasi Keuangan dalam Praktik Bisnis
Kuliah 6, MENGELOLA KEUANGAN
·         Teknik mengelola uang dalam praktek bisnis
·         Mengukur “Kesehatan” bisnis melalui analisa Finansial

PERTEMUAN 7, UTS

Kuliah 8, MENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA
·         Perencanaan Sumber Daya Manusia
·         Recruitment Pegawai
·         Pelatihan Karyawan
Kuliah 9, MEMIMPIN DAN MEMOTIVASI KARYAWAN
·         Kepemimpinan
·         Teori Motivasi
Kuliah 10, BUSINESS IN ACTION
·         QUIZ
·         Memanfaatkan kekuatan IT
Kuliah 11, ETIKA BISNIS
·         Faktor-faktor yang mempengaruhi etika
·         Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR)
Kuliah 12, REVIEW

BOBOT PENILAIAN
·         Absensi (10 X 1%)    10 %
·         Quiz (2 X @ 5 %)       10 %
·         Tugas/Study Kasus  10 %
·         UTS                                                30 %
·         Ujian Akhir                  40 %
KULIAH 1 – DASAR-DASAR BISNIS / KEWIRAUSAHAAN – PARADIGMA BISNIS

·         Entrepreneurship is the process of creating something different with value by devoting the necessary time and effort, assuming the accompanying financial, psychic, and social risk, and receiving the resulting rewards of monetary and personal satisfaction and independence
·         Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi

Dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 tahun 1995 tanggal 30 Juni 1995 tentang Gerakan Nasional memasyarakatkan Kewirausahaan, dikemukakan bahwa :
·         Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dn produksi baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar

Perlu ditegaskan, pelaku kewirausahaan bukan hanya pebisnis, melainkan mencakup semua profesi yang didasari jiwa Wirausaha atau Entrepreneur. Ir. Ciputra – pengusaha, membagi Wirausaha menjadi 4 kelompok yang dimodifikasi urutannya sehingga dihimpun dalam akronim BAGS, yaitu :
1.       Business Entrepreneur
·         Owner Entrepreneur :  Pencipta dan Pemilik bisnis. Contoh : Bill Gates
·         Professional Entrepreneur :  Orang-orang yang memiliki daya Wirausaha namun mempraktekkannya di perusahaan milik orang lain. Walaupun merupakan orang gajian, tetapi pola pikir tetap seperti Entrepreneur sejati. Contoh : President Director perusahaan-perusahaan terkemuka
2.       Academic Entrepreneur
§  Akademisi yang mengajar di lembaga pendidikan atau mengelola lembaga pendidikan dengan pola dan gaya Entrepreneur sambil tetap menjaga tujuan mulia pendidikan
3.       Government Entrepreneur
§  Seseorang atau sekelompok orang yang memimpin serta mengelola lembaga negara atau instansi pemerintahan dengan jiwa dan kecakapan wirausaha. Contoh : Lee Kuan Yeuw
4.       Social Entrepreneur
§  Pendiri dan pengelola organisasi-organisasi sosial yang berhasil menghimpun dana masyarakat untuk melaksanakan tugas-tugas sosial

·         Jika akan melakukan sesuatu harus mempunyai pola, agar langkah-langkah yang dilaksanakan tepat, demikian halnya dalam bisnis, tentu harus ada polanya minimal pola pikir (Paradigma)
·         Paradigma Bisnis adalah, alur yang sudah terpikirkan sebelum melakukan kegiatan bisnis, sehingga ketika melaksanakan bisnis bisa berjalan tepat, efektif dan efisien

·         Untuk menjadi seorang pebisnis, setiap orang harus kreatif untuk membuat produk dalam suatu sistem produksi yang mapan. Kemudian mampu memasarkannya dengan orientasi kesesuaian “nilai” yang dikehendaki oleh konsumen atau pelanggan. Dengan demikian, setiap pebisnis harus memiliki sikap dan perilaku yang antisipatif
·         Ketika kita melakukan langkah-langkah yang terdapat di dalam paradigma bisnis, sesungguhnya kita telah melaksanakan hal tersebut. Selanjutnya tentu saja tidak boleh berhenti, tetapi langsung ditindak-lanjuti dengan mengembangkannya
 

·         Bisnis akan berjalan lebih baik manakala pebisnisnya memiliki jiwa Entrepreneur atau semangat Wirausaha. Untuk membangun jiwa Wirausaha dapat dilakukan dengan cara mempelajari makna kewirausahaan (Entrepreneurship) dan berusaha memiliki karakteristik Entrepreneur.












KULIAH 2 - MODAL

Pengertian modal menurut kamus bahasa Indonesia Online :
·         Uang yg dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, harta benda (uang, barang, dsb) yg dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan, barang atau kemampuan yang digunakan sebagai dasar atau bekal untuk bekerja

Macam-macam modal
·         Modal bergerak : modal yang dapat dipindah-pindahkan (spt mobil, uang)
·         Modal dasar : modal yang merupakan dasar utama
·         Modal kerja : bagian modal yang beredar dalam jangka waktu pendek, yaitu beredar dari uang menjadi persediaan barang piutang dan menjadi uang kembali
·         modal ventura : modal patungan
·         modal patungan : modal yg diperoleh atas dasar pengumpulan uang bersama untuk maksud tertentu
·         Modal dengkul : modal yg tidak berupa uang atau harta, tetapi hanya berupa perkataan atau tenaga

·         Orang sering terjebak oleh ketiadaan modal ketika ingin berbisnis. Padahal setiap individu memiliki modal yang sebenarnya melebihi yang dibutuhkan. Dari kondisi seperti ini diharapkan setiap orang  tidak ragu lagi bahwa kapanpun kita siap berbisnis, karena merasa punya modal.
·         Modal bukan hanya uang. Melainkan bisa tenaga, pikiran, waktu, kebiasaan, keterampilan, keahlian dan profesialisme.

Saat mencari modal, tentukan dulu jenis modal yang ingin diperoleh. Secara global terdapat 2 jenis modal :
·         Pertama, modal hakiki.
o    Modal  yang hakiki yakni modal yang melekat pada diri sendiri. Jenis modal itu sudah langsung disediakan oleh Sang Maha Pencipta. Cara mencarinya yaitu dengan menggali potensi diri. Apabila sudah tergali, jenis modal ini akan mendatangkan modal uang.
·         Kedua, modal uang.
o    Sedangkan untuk mencari modal uang akan tergantung pada jenis uang yang ingin diperoleh.

Cara mencari modal

Adapun cara mencari modal langsung berupa uang kartal dapat ditempuh langkah-langkah sebagai berikut :
1.       Mencari informasi tentang sumber modal uang
2.       Tentukan sumber yang tepat untuk usaha yang akan dikelola. Adapun sumber modal umumnya bisa berasal dari :
a)       Perbankan
b)       Perorangan, dan
c)       Lembaga Keuangan Non-Bank.
3.       Mengajukan proposal bisnis (proposal kredit) kepada pihak yang sudah dianggap tepat untuk dijadikan tempat mencari modal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara ;
a)       Meminjam
b)       Bermitra
4.       Membuat kesepakatan dengan pihak yang memberi pinjaman modal atau mitra kerja yang meyertakan modal.
a)       Kesepakatan dengan pemberi pinjaman, sekurang-kurangnya berisi ;
                                             i.            Cara pembayaran atau cara pengembalian
                                            ii.            Besarnya pembayaran dan periodisasinya
                                          iii.            Lamanya pembayaran serta aspek terkait lainnya
b)       Kesepakatan dengan mitra kerja biasanya antara lain meliputi ;
                                             i.            Besarnya modal yang dibutuhkan dan yang harus disediakan oleh masing-masing pihak
                                            ii.            Besarnya bagi hasil untuk masing-masing pihak
                                          iii.            Pembagian kerja yang harus dilakukan
                                          iv.            Dan sebagainya.


Dalam membuat proposal bisnis atau proposal kredit tentunya harus mengacu kepada peraturan yang ditentukan oleh pemberi pinjaman. Apabila bermitra, maka peraturan yang ditentukan oleh pemberi pinjaman. Apabila bermitra, maka peraturan dan ketentuan tadi hendaknya didiskusikan sampai diperoleh kesepakatan. Untuk mengantisipasi hal ini, pencari modal minimal harus menyiapkan perangkat administrasi yang dibutuhkan untuk memperoleh modal tersebut, yang biasanya dapat berupa :
1.         Business Plan atau rencana bisnis, yang sekurang-kurangnya berisi ;
a)          Bidang usaha
b)         Jenis produk dan komoditi bisnis
c)          Target penjualan survey pasar dan analisis penjualan
d)         Target keuntungan berdasarkan anggaran yang telah disusun, cash flow dan perhitungan uang lainnya, termasuk didalamnya mengenai pengembalian uang apabila modal diperoleh melalui pinjaman dan tentang bagi hasil kalau bermitra dengan mitra kerja.
e)         Langkah –langkah antisipasi dalam pelaksanaan kegiatan bisnis.
2.         Hasil Feasibility Study (studi kelayakan), minimal memuat ;
a)          Gambaran Umum Bisnis
b)         Aspek Pasar dan Pemasaran
c)          Aspek Manajemen operasional
d)         Aspek administrasi Bisnis
e)         Aspek keuangan
3.         Proposal Bisnis atau Persentasi Bisnis
·            Proposal bisnis merupakan penyajian secara khusus yang isinya terdiri dari berbagai aspek yang ada dalam Business Plan dan atau yang dihasilkan dalam studi kelayakan.
·            Presentasi Bisnis yaitu kegiatan untuk mengemukakan secara lisan mengenai hal-hal yang terdapat dalam proposal bisnis agar penjelasan bisa lebih rinci dan dapat langsung didiskusikan. Dengan demikian berbagai hal perlu ditambah, dikurangi atau dilengkapi dapat dibicarakan secara langsung oleh kedua belah pihak atau para pihak antara calon pemodal (pemberi modal / pinjaman) dan pihak pelaksana kegiatan bisnis. Atau antara para pemodal dan pelaksana bisnis bila hal-hal yang berkaitan dengan permodalan dan kegiatan bisnis tersebut dilakukan dalam suatu kemitraan (partnership)

Secara sistematis ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam pemanfaatan modal, yaitu :
·           Selalu mencari peluang bisnis
·           Menyusun rencana kegiatan bisnis untuk memperoleh peluang bisnis dan memanfaatkannya.
·           Melaksanakan rencana bisnis yang telah disusun, agar peluang bisnis yang telah diperoleh dapat menjadi ajang bisnis yang menguntungkan bagi pebisnis tadi.
·           Mengerakkan semua “organ” yang ada dan dibutuhkan untuk mencapai tujuan terutama dalam hal memperoleh keuntungan.
·           Mengantisipasi hal-hal yang diperkirakan akan menimbulkan masalah.

Memanfaatkan Modal dengan Tepat

·         Dalam pemanfaatan modal, pebisnis juga harus banyak berinteraksi dengan berbagai aspek keuangan. Dalam konteks ini pebisnis wajib melakukan beberapa langkah yang didasari oleh disiplin anggaran yang tinggi dan betul-betul presisi sesuai dengan rencana keuangan yang telah disusun. Di samping itu pebisnis harus betul-betul memfungsikan modal yang secara efektif dan seefisien mungkin. Sekaitan dengan hal tersebut, maka ada beberapa langkah yang harus dilakukan agar pebisnis dapat memanfaatkan modal dengan tepat.
·         Adapun langkah-langkah tersebut antara lain meliputi:
a.     Menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Bisnis (APBB)
b.     Menyusun Cash-flow (aliran uang kartal) dalam periode tertentu
c.     Mempersiapkan langkah-langkah antisipasi untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan timbulnya masalah keuangan
d.     Melaksanakan kegiatan bisnis yang sesuai dengan APBB dan cash-flow
e.     Memisahkan antara kekayaan pribadi dengan modal bisnis
f.      Menyusun rencana pengembangan usaha yang di dalamnya menempatkan keuntungan untuk menambah modal usaha
g.          Apabila modal ekstern ada yang berasal dari ‘ pinjaman’ maka tepatilah dan berdisiplinlah dalam pengembalian. Adapun untuk pengembalian ini harus disisihkan dari keuntungan
h.         Jika modal ekstern ini bersumber dari kemitraan, maka penuhilah semua aspek keuangan yang telah menjadi kesepakatan
·         Semua langkah yang telah dikemukakan merupakan teknik atau cara memanfaatkan modal dengan tepat. Tujuan utama pemanfaatan modal ini yaitu agar modal yang dimiliki atau diperoleh dapat dikembangkan sedemikian rupa dan berimbas serta berdampak baik dan positif terhadap berkembangnya bisnis yang dilaksanakan.

Mengelola dan Memupuk Modal yang Dimiliki

·         Untuk mengelola sesuatu yang ada sesungguhnya merupakan hal yang relatif sederhana. Namun sering terjebak oleh rutinitas atau kebiasaan. Padahal dalam bisnis khususnya yang berkaitan dengan mengelola modal harus dinamis-antisipatif. Artinya harus senantiasa dapat mengendalikan keadaan. Dan untuk mengendalikan sesuatu tentunya harus ada kendali.
·         Kendali jangan jadi kendala. Karenanya harus ada pengendali yang mengarahkan seluruh kegiatan untuk mencapai tujuan. Dalam konteks ini setiap bisnis memerlukan manajer keuangan yang salah satu tugas utamanya mengelola modal.
·         Namun, ketika mengelola modal sesungguhnya bukan hanya mengatur keluar-masuknya uang. Ada beberapa hal terkait lainnya yang juga mesti dikelola dengan baik, seperti SDM – Sumber Daya Manusia, peralatan dan perlengkapan produksi, kualitas produk bahkan sampai konsumen pun sesungguhnya merupakan modal bagi suatu kegiatan bisnis. Semua itu hendaknya dapat mengendalikan seluruh kegiatan bisnis, sehingga modal bisa dikelola dengan tepat dan mencapai tujuan bisnis

Adapun tujuan utama dari kegiatan bisnis ada 4 macam yaitu :
1.       Memperoleh keuntungan, yakni selisih positif dari pendapatan setelah dikurangi modal
2.       Terjadinya pertumbuhan dan pengembangan skala bisnis
3.       Adanya kontinuitas usaha disertai keunggulan yang dibutuhkan
4.       Memiliki daya saing yang tinggi dalam merebut konsumen
Keempat hal tersebut dapat diperoleh manakala SDM yang dimiliki betul-betul memiliki kemampuan mengelola kegiatan bisnis. Maka SDM merupak modal yang harus dikelola dengan tepat. Dengan kata lain SDM merupakan modal pertama dan utama yang harus dikelola dengan seksama.

1 komentar: