KULIAH DASAR-DASAR BISNIS – YUDHIKA PERMANAYADI
Kuliah 1, PARADIGMA BISNIS
·
Memahami Paradigma Bisnis
·
Melaksanakan dan mengembangkan
Paradigma Bisnis
·
Membangun Jiwa Entrepreneur
·
Memupuk Spirit Bisnis dengan
Kreativitas dan Inovasi
Kuliah 2, MODAL
·
Cara mencari Modal
·
Memanfaatkan Modal dengan Tepat
·
Mengelola dan Memupuk Modal yang
dimiliki
Kuliah 3, BUSINESS PLAN
·
Menyusun Business Plan
·
Melakukan Feasibility Study
·
Proposal Bisnis
Kuliah 4, PRESENTASI
·
Kuis
·
Presentasi Bisnis
·
Present like Steve Jobs
Kuliah 5, MANAJEMEN BISNIS
·
Membuat Produk
·
Pemasaran Produk
·
Manajemen Personalia
·
Administrasi Keuangan dalam
Praktik Bisnis
Kuliah 6,
MENGELOLA KEUANGAN
·
Teknik mengelola uang dalam
praktek bisnis
·
Mengukur “Kesehatan” bisnis
melalui analisa Finansial
PERTEMUAN
7, UTS
Kuliah 8,
MENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA
·
Perencanaan Sumber Daya Manusia
·
Recruitment Pegawai
·
Pelatihan Karyawan
Kuliah 9,
MEMIMPIN DAN MEMOTIVASI KARYAWAN
·
Kepemimpinan
·
Teori Motivasi
Kuliah 10, BUSINESS IN ACTION
·
QUIZ
·
Memanfaatkan kekuatan IT
Kuliah
11, ETIKA BISNIS
·
Faktor-faktor yang mempengaruhi
etika
·
Tanggung jawab sosial perusahaan
(CSR)
Kuliah
12, REVIEW
BOBOT
PENILAIAN
·
Absensi (10 X 1%) 10 %
·
Quiz (2 X @ 5 %) 10 %
·
Tugas/Study Kasus 10 %
·
UTS 30 %
·
Ujian Akhir 40 %
KULIAH
1 – DASAR-DASAR BISNIS / KEWIRAUSAHAAN – PARADIGMA BISNIS
·
Entrepreneurship
is the process of creating something different with value by devoting the
necessary time and effort, assuming the accompanying financial, psychic, and
social risk, and receiving the resulting rewards of monetary and personal
satisfaction and independence
·
Kewirausahaan
adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan
kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta
kebebasan pribadi
Dalam Instruksi
Presiden (Inpres) Nomor 4 tahun 1995 tanggal 30 Juni 1995 tentang Gerakan
Nasional memasyarakatkan Kewirausahaan, dikemukakan bahwa :
·
Kewirausahaan
adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha
dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan
cara kerja, teknologi dn produksi baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang
lebih besar
Perlu ditegaskan,
pelaku kewirausahaan bukan hanya pebisnis, melainkan mencakup semua profesi
yang didasari jiwa Wirausaha atau Entrepreneur. Ir. Ciputra – pengusaha,
membagi Wirausaha menjadi 4 kelompok yang dimodifikasi urutannya sehingga
dihimpun dalam akronim BAGS, yaitu :
1.
Business
Entrepreneur
·
Owner
Entrepreneur : Pencipta dan Pemilik
bisnis. Contoh : Bill Gates
·
Professional
Entrepreneur : Orang-orang yang memiliki
daya Wirausaha namun mempraktekkannya di perusahaan milik orang lain. Walaupun
merupakan orang gajian, tetapi pola pikir tetap seperti Entrepreneur sejati.
Contoh : President Director perusahaan-perusahaan terkemuka
2.
Academic
Entrepreneur
§ Akademisi yang mengajar di lembaga pendidikan
atau mengelola lembaga pendidikan dengan pola dan gaya Entrepreneur sambil
tetap menjaga tujuan mulia pendidikan
3.
Government
Entrepreneur
§ Seseorang atau sekelompok orang yang memimpin
serta mengelola lembaga negara atau instansi pemerintahan dengan jiwa dan
kecakapan wirausaha. Contoh : Lee Kuan Yeuw
4.
Social
Entrepreneur
§ Pendiri dan pengelola organisasi-organisasi
sosial yang berhasil menghimpun dana masyarakat untuk melaksanakan tugas-tugas
sosial
·
Jika akan
melakukan sesuatu harus mempunyai pola, agar langkah-langkah yang dilaksanakan
tepat, demikian halnya dalam bisnis, tentu harus ada polanya minimal pola pikir
(Paradigma)
·
Paradigma
Bisnis adalah, alur yang sudah terpikirkan sebelum melakukan kegiatan bisnis,
sehingga ketika melaksanakan bisnis bisa berjalan tepat, efektif dan efisien
·
Untuk
menjadi seorang pebisnis, setiap orang harus kreatif untuk membuat produk dalam
suatu sistem produksi yang mapan. Kemudian mampu memasarkannya dengan orientasi
kesesuaian “nilai” yang dikehendaki oleh konsumen atau pelanggan. Dengan
demikian, setiap pebisnis harus memiliki sikap dan perilaku yang antisipatif
·
Ketika
kita melakukan langkah-langkah yang terdapat di dalam paradigma bisnis,
sesungguhnya kita telah melaksanakan hal tersebut. Selanjutnya tentu saja tidak
boleh berhenti, tetapi langsung ditindak-lanjuti dengan mengembangkannya
·
Bisnis
akan berjalan lebih baik manakala pebisnisnya memiliki jiwa Entrepreneur atau
semangat Wirausaha. Untuk membangun jiwa Wirausaha dapat dilakukan dengan cara
mempelajari makna kewirausahaan (Entrepreneurship) dan berusaha memiliki
karakteristik Entrepreneur.
KULIAH 2 - MODAL
Pengertian
modal menurut kamus bahasa Indonesia Online :
·
Uang yg
dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, harta benda (uang, barang, dsb)
yg dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan, barang
atau kemampuan yang digunakan sebagai dasar atau bekal untuk bekerja
Macam-macam
modal
·
Modal
bergerak : modal yang dapat
dipindah-pindahkan (spt mobil, uang)
·
Modal
dasar : modal yang merupakan
dasar utama
·
Modal
kerja : bagian modal yang
beredar dalam jangka waktu pendek, yaitu beredar dari uang menjadi persediaan
barang piutang dan menjadi uang kembali
·
modal
ventura : modal patungan
·
modal
patungan : modal yg diperoleh
atas dasar pengumpulan uang bersama untuk maksud tertentu
·
Modal
dengkul : modal yg tidak berupa
uang atau harta, tetapi hanya berupa perkataan atau tenaga
·
Orang
sering terjebak oleh ketiadaan modal ketika ingin berbisnis. Padahal setiap
individu memiliki modal yang sebenarnya melebihi yang dibutuhkan. Dari kondisi
seperti ini diharapkan setiap orang
tidak ragu lagi bahwa kapanpun kita siap berbisnis, karena merasa punya
modal.
·
Modal
bukan hanya uang. Melainkan bisa tenaga, pikiran, waktu, kebiasaan,
keterampilan, keahlian dan profesialisme.
Saat mencari
modal, tentukan dulu jenis modal yang ingin diperoleh. Secara global terdapat 2
jenis modal :
·
Pertama,
modal hakiki.
o
Modal yang hakiki yakni modal yang melekat pada
diri sendiri. Jenis modal itu sudah langsung disediakan oleh Sang Maha
Pencipta. Cara mencarinya yaitu dengan menggali potensi diri. Apabila sudah
tergali, jenis modal ini akan mendatangkan modal uang.
·
Kedua,
modal uang.
o
Sedangkan
untuk mencari modal uang akan tergantung pada jenis uang yang ingin diperoleh.
Cara mencari
modal
Adapun cara
mencari modal langsung berupa uang kartal dapat ditempuh langkah-langkah
sebagai berikut :
1.
Mencari
informasi tentang sumber modal uang
2.
Tentukan
sumber yang tepat untuk usaha yang akan dikelola. Adapun sumber modal umumnya
bisa berasal dari :
a)
Perbankan
b)
Perorangan,
dan
c)
Lembaga
Keuangan Non-Bank.
3.
Mengajukan
proposal bisnis (proposal kredit) kepada pihak yang sudah dianggap tepat untuk
dijadikan tempat mencari modal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara ;
a)
Meminjam
b)
Bermitra
4.
Membuat
kesepakatan dengan pihak yang memberi pinjaman modal atau mitra kerja yang
meyertakan modal.
a)
Kesepakatan
dengan pemberi pinjaman, sekurang-kurangnya berisi ;
i.
Cara
pembayaran atau cara pengembalian
ii.
Besarnya
pembayaran dan periodisasinya
iii.
Lamanya
pembayaran serta aspek terkait lainnya
b)
Kesepakatan
dengan mitra kerja biasanya antara lain meliputi ;
i.
Besarnya
modal yang dibutuhkan dan yang harus disediakan oleh masing-masing pihak
ii.
Besarnya
bagi hasil untuk masing-masing pihak
iii.
Pembagian
kerja yang harus dilakukan
iv.
Dan
sebagainya.
Dalam membuat
proposal bisnis atau proposal kredit tentunya harus mengacu kepada peraturan
yang ditentukan oleh pemberi pinjaman. Apabila bermitra, maka peraturan yang
ditentukan oleh pemberi pinjaman. Apabila bermitra, maka peraturan dan
ketentuan tadi hendaknya didiskusikan sampai diperoleh kesepakatan. Untuk
mengantisipasi hal ini, pencari modal minimal harus menyiapkan perangkat
administrasi yang dibutuhkan untuk memperoleh modal tersebut, yang biasanya
dapat berupa :
1.
Business
Plan atau rencana bisnis,
yang sekurang-kurangnya berisi ;
a)
Bidang
usaha
b)
Jenis
produk dan komoditi bisnis
c)
Target
penjualan survey pasar dan analisis penjualan
d)
Target
keuntungan berdasarkan anggaran yang telah disusun, cash flow dan
perhitungan uang lainnya, termasuk didalamnya mengenai pengembalian uang
apabila modal diperoleh melalui pinjaman dan tentang bagi hasil kalau bermitra
dengan mitra kerja.
e)
Langkah
–langkah antisipasi dalam pelaksanaan kegiatan bisnis.
2.
Hasil Feasibility
Study (studi kelayakan), minimal memuat ;
a)
Gambaran Umum
Bisnis
b)
Aspek
Pasar dan Pemasaran
c)
Aspek
Manajemen operasional
d)
Aspek
administrasi Bisnis
e)
Aspek
keuangan
3.
Proposal
Bisnis atau Persentasi Bisnis
·
Proposal
bisnis merupakan penyajian secara khusus yang isinya terdiri dari berbagai
aspek yang ada dalam Business Plan dan atau yang dihasilkan dalam studi
kelayakan.
·
Presentasi
Bisnis yaitu kegiatan untuk mengemukakan secara lisan mengenai hal-hal yang
terdapat dalam proposal bisnis agar penjelasan bisa lebih rinci dan dapat
langsung didiskusikan. Dengan demikian berbagai hal perlu ditambah, dikurangi
atau dilengkapi dapat dibicarakan secara langsung oleh kedua belah pihak atau
para pihak antara calon pemodal (pemberi modal / pinjaman) dan pihak pelaksana
kegiatan bisnis. Atau antara para pemodal dan pelaksana bisnis bila hal-hal
yang berkaitan dengan permodalan dan kegiatan bisnis tersebut dilakukan dalam
suatu kemitraan (partnership)
Secara sistematis
ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam pemanfaatan modal, yaitu :
·
Selalu
mencari peluang bisnis
·
Menyusun
rencana kegiatan bisnis untuk memperoleh peluang bisnis dan memanfaatkannya.
·
Melaksanakan
rencana bisnis yang telah disusun, agar peluang bisnis yang telah diperoleh
dapat menjadi ajang bisnis yang menguntungkan bagi pebisnis tadi.
·
Mengerakkan
semua “organ” yang ada dan dibutuhkan untuk mencapai tujuan terutama dalam hal
memperoleh keuntungan.
·
Mengantisipasi
hal-hal yang diperkirakan akan menimbulkan masalah.
Memanfaatkan
Modal dengan Tepat
·
Dalam
pemanfaatan modal, pebisnis juga harus banyak berinteraksi dengan berbagai
aspek keuangan. Dalam konteks ini pebisnis wajib melakukan beberapa langkah
yang didasari oleh disiplin anggaran yang tinggi dan betul-betul presisi sesuai
dengan rencana keuangan yang telah disusun. Di samping itu pebisnis harus
betul-betul memfungsikan modal yang secara efektif dan seefisien mungkin.
Sekaitan dengan hal tersebut, maka ada beberapa langkah yang harus dilakukan
agar pebisnis dapat memanfaatkan modal dengan tepat.
·
Adapun
langkah-langkah tersebut antara lain meliputi:
a.
Menyusun
Anggaran Pendapatan dan Belanja Bisnis (APBB)
b.
Menyusun
Cash-flow (aliran uang kartal) dalam periode tertentu
c.
Mempersiapkan
langkah-langkah antisipasi untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan timbulnya
masalah keuangan
d.
Melaksanakan
kegiatan bisnis yang sesuai dengan APBB dan cash-flow
e.
Memisahkan
antara kekayaan pribadi dengan modal bisnis
f.
Menyusun
rencana pengembangan usaha yang di dalamnya menempatkan keuntungan untuk
menambah modal usaha
g.
Apabila
modal ekstern ada yang berasal dari ‘ pinjaman’ maka tepatilah dan
berdisiplinlah dalam pengembalian. Adapun untuk pengembalian ini harus
disisihkan dari keuntungan
h.
Jika
modal ekstern ini bersumber dari kemitraan, maka penuhilah semua aspek keuangan
yang telah menjadi kesepakatan
·
Semua
langkah yang telah dikemukakan merupakan teknik atau cara memanfaatkan modal
dengan tepat. Tujuan utama pemanfaatan modal ini yaitu agar modal yang dimiliki
atau diperoleh dapat dikembangkan sedemikian rupa dan berimbas serta berdampak
baik dan positif terhadap berkembangnya bisnis yang dilaksanakan.
Mengelola dan
Memupuk Modal yang Dimiliki
·
Untuk
mengelola sesuatu yang ada sesungguhnya merupakan hal yang relatif sederhana.
Namun sering terjebak oleh rutinitas atau kebiasaan. Padahal dalam bisnis
khususnya yang berkaitan dengan mengelola modal harus dinamis-antisipatif.
Artinya harus senantiasa dapat mengendalikan keadaan. Dan untuk mengendalikan
sesuatu tentunya harus ada kendali.
·
Kendali
jangan jadi kendala. Karenanya harus ada pengendali yang mengarahkan seluruh
kegiatan untuk mencapai tujuan. Dalam konteks ini setiap bisnis memerlukan
manajer keuangan yang salah satu tugas utamanya mengelola modal.
·
Namun,
ketika mengelola modal sesungguhnya bukan hanya mengatur keluar-masuknya uang.
Ada beberapa hal terkait lainnya yang juga mesti dikelola dengan baik, seperti
SDM – Sumber Daya Manusia, peralatan dan perlengkapan produksi, kualitas produk
bahkan sampai konsumen pun sesungguhnya merupakan modal bagi suatu kegiatan
bisnis. Semua itu hendaknya dapat mengendalikan seluruh kegiatan bisnis,
sehingga modal bisa dikelola dengan tepat dan mencapai tujuan bisnis
Adapun tujuan
utama dari kegiatan bisnis ada 4 macam yaitu :
1.
Memperoleh
keuntungan, yakni selisih positif dari pendapatan setelah dikurangi modal
2.
Terjadinya
pertumbuhan dan pengembangan skala bisnis
3.
Adanya
kontinuitas usaha disertai keunggulan yang dibutuhkan
4.
Memiliki
daya saing yang tinggi dalam merebut konsumen
Keempat hal
tersebut dapat diperoleh manakala SDM yang dimiliki betul-betul memiliki
kemampuan mengelola kegiatan bisnis. Maka SDM merupak modal yang harus dikelola
dengan tepat. Dengan kata lain SDM merupakan modal pertama dan utama yang harus
dikelola dengan seksama.
Terima kasih..
BalasHapus