The
Basic of Creative Thinking
Kunci utama
seorang setelah memutuskan untuk menjadi entrepreneur adalah berfikir kreatif.
Tanpa ini, mimpi Anda hanyalah angan-angan saja. Anda akan menemui banyak
kendala dalam memulai menjadi entrepreneur, bahkan ketika Anda belum memulai
memutuskan untuk menjadi entrepreneur.
•
Pola
pikir seorang enterpreneur : selalu melihat dari sisi yang berbeda dan
dimatanya suatu kejadian adalah “unperfectly condition”. Untuk itu, dia akan
berimprovisasi atau berinovasi.
•
Inilah
yang disebut teori “kesempurnaan” bagi orang biasa, tetapi bagi seorang SMART
AND GOOD ENTERPRENEUR, Itu adalah teori “ketidaksempurnaan”.
Tips Cara Berpikir Kreatif Menghasilkan Ide Positif
•
Masing-masing
manusia dibekali otak untuk berpikir, dan menghasilkan ide untuk suatu
kepentingan yang akan dilakukan.
•
Namun
pernahkah kita dihadapkan ke situasi ketika otak mulai berpikir namun terkadang
tidak mampu menghasilkan ide-ide yang baik. Dan akhirnya ide-ide itupun
tertunda bahkan tak terpikirkan lagi alias terlupakan. Hal tersebut disebabkan
oleh kemampuan yang belum dilatih untuk memegang kendali pikiran kita.
Terkadang kita bertanya pada diri sendiri "Apakah aku bisa?",
"Apakah aku mampu?". Ketika pertanyaan itu muncul, kebanyakan dari
kita hanya mengacuhkannya saja tanpa mengembangkan pemikiran kita untuk
melanjutkan ketahap berikutnya.
•
Contoh,
seorang yang gemuk dan berniat untuk menurunkan berat badan dengan cara fitnes,
katakanlah berat badan anda 83 kg. Saat itu anda berpikir bahwa dengan fitnes,
berat badan akan turun drastis, hanya itulah yang ada dalam pemikiran. 10 bulan
berlalu, dan anda mengukur berat badan ternyata 78 kg. Andapun terkejut karena
ternyata berat badan hanya turun 5 kg selama 10 bulan fitnes. Saat itu juga
anda memutuskan untuk berhenti fitnes, dan melupakan keinginan serta tujuanmu
yang di cita-citakan.
•
Dari
contoh situasi diatas, jelas bahwa anda tidak mau mencoba mengembangkan
pemikiran dan akhirnya termakan oleh kegagalan.
•
Tips kali
ini apabila melihat situasi diatas , cobalah ketika anda berpikir tentang
fitnes, ketahui terlebih dulu apa manfaat fitnes yang sebenarnya? tumbuhkanlah
rasa ingin tahu terhadap sesuatu yang baru. Ketika anda kecil besar rasa ingin
tahu, sebaiknya begitu juga saat ini, semakin besar rasa ingin tahu semakin
banyak pelajaran yang didapatkan, sehingga semakin cepat pula berpikir, dan
akhirnya pikiran anda mampu beradaptasi dengan apa yang baru saja anda
ketahui.
•
Tetapi
bagaimana jika sudah terlanjur seperti contoh situasi diatas? Kegagalan
bukanlah akhir, kumpulkanlah kembali pemikiran-pemikiran, dan kembangkan
pemikiran tersebut seperti :
•
Tetaplah
berpikir bahwa saya telah mendapatkan suatu hal yang bermanfaat setelah saya
gagal. Saya menjadi tahu
bagaimana cara hidup sehat dengan melakukan fitnes
•
Tetaplah
fokus pada siapa diri kita. Apa
tujuan saya, apa yang akan saya capai. Saya bertujuan untuk menurunkan berat
badan, dan ternyata fitnes lebih cocok dan lebih mengarah ke pembentukan otot
tubuh.
•
Berpikirlah
bahwa selalu ada cara lain ketika saya gagal. Dengan mengurangi makan atau diet ketat dan olahraga
ringan serta teratur mungkin akan lebih baik daripada fitnes.
•
Jauhkanlah
pemikiran bahwa saya tidak akan mampu, saya tidak bisa. Yakinlah bahwa saya mampu dan saya akan selalu
mengingat akan manfaat dari tujuan saya.
•
Mulailah
sekarang, karena apabila ditunda kapan tujuan saya akan tercapai. Lakukanlah mulai sekarang, paksakan
diri atas pemikiran yang telah anda kendalikan, karna anda akan terbiasa dan
akhirnya bisa.
•
Setelah
berhasil, sampai tahap ini otak kita akan bekerja dengan mudah untuk
selalu memunculkan pemikiran yang kreatif dan bermanfaat. Misal berat badan
sudah turun menjadi 65kg, saya bisa menjaga berat badan dengan baik dengan cara
fitnes rutin seperti yang dulu dilakukan dan pola makan yang teratur.
•
Setelah
melewati poin-poin diatas, anda telah siap untuk setiap pemikiran-pemikiran
yang akan muncul dan anda mampu menjadi seorang yang berpikir kreatif,
pemikiran anda akan lebih luas dari setiap tindakan, masalah, tujuan yang anda
alami dikehidupan sehari-hari. Anda menjadi tau bahwa selalu ada cara lain dari
setiap kesulitan atau kegagalan karena akan selalu fokus pada siapa diri anda
dan apa tujuan anda
Creative Thinking
•
Kemampuan
berpikir adalah salah satu elemen paling penting dalam hidup. Di bisnis maupun
kehidupan pribadi, kemampuan berpikir adalah landasan penting.
•
Cukup
sering kita menemui jalan buntu saat kita butuh ide baru atau berbeda, atau
solusi. Seolah kita tidak punya pilihan atau jalan keluar. Padahal kita selalu
punya pilihan. Banyak sekali. Begitu kita merubah cara berpikir, pilihan kita
pun berkembang.
•
Saat kita
meningkatkan kemampuan berpikir kita, alternatif dan kemungkinan bermunculan,
dan ide pun beterbangan masuk!
•
Kita
tidak terlahir dengan kemampuan berpikir khusus ini. Para pemikir hebat telah
melatih otak mereka untuk bekerja dengan cara tertentu yang memungkinkan mereka
mengkreasikan pemikiran yang luar biasa. Dan kemampuan ini dapat dilatih !
Tujuh prinsip pola
berpikir kreatif (The Basic of Creative Thinking)
1.
Posisikan
diri Anda berlawanan atau berbeda dengan yang lain (opposite or think
differently)
2.
The
Innovation theory : Think differently dari “Nothing to give a spectacular
Result”
3.
Think
more detail : Berpikirlah lebih detail daripada yang lain atau biasanya
4.
Have a
perfect result : Hasil yang sempurna, berpikirlah bahwa apa yang ingin Anda
capai itu sempurna dan tidak mungkin terlampau oleh yang lain.
5.
Berpikirlah
“There must be a solution” : Apapun kesulitannya, pasti ada jalan keluarnya.
6.
Kesulitan
dan inspirasi itu saling melekatkan diri, suatu di depan dan yang lain di belakangnya.
7.
Knowledge
only 1%, imagination 99% : Sebagian besar penemu dunia memiliki pola pikir
imajinasi yang kuat. Einstein juga memiliki imajinasi yang sangat kuat. Ia
berkata, “Imagination is more important than knowledge. Knowledge is limited.
Imagination encircles the world.”
Prinsip 1 : Think
Differently with Opposite Position
•
Prinsipnya
ialah: “Start from different position”
•
Seorang
kreator ulung atau penemu-penemu dunia pasti mempunyai pandangan yang berbeda
dibandingkan orang lain. Mereka selalu menempatkan diri pada posisi yang
berbeda dengan banyak orang. Ciri-ciri mereka adalah tidak puas diri (tidak
mudah puas), pantang menyerah, dan berfikir berlawanan arah (menentang arah) atau
yang lebih dikenal dengan kata “think differently”.
•
Einstein,
dianggap “idiot” di usia 3 tahun, dimana pola hidupnya berbeda dan kebiasaan
atau norma-norma yang ada. Pola hidupnya seperti atau mirip kelelawar: siang
tidur dan malam bekerja. Yah, itulah tipe-tipe seorang kreator. Tetapi, dari
sekian banyak orang dengan ciri-ciri seperti itu, sedikit yang sukses. Mereka
tidak bisa memanfaatkan kelebihannya sebagai kreator.
•
Ada
beberapa prinsip dan jenis dari cara berfikir berbeda, yaitu :
•
Jangan
mengikuti pola pikir orang banyak atau mengikuti kebiasaan. Seorang kreatif
cenderung mengoptimalkan otak kanannya, sehingga dia tidak bersifat intuisi
yang terus diasah, yang tidak terjebak rutinitas seperti kebiasaan otak kiri
Anda.
•
Sebagai
contoh, ada beberapa pertanyaan sebagai berikut :
•
Rambut
yang tidak lurus disebut? Keriting
(ikal)
•
Orang
gila disebut? Sinting
•
Gelas
pecah karena ? Dibanting
•
Anda
tidur butuh ? Guling
•
Apa
semua orang tidur butuh “guling”? Belum tentu, mungkin bantal saja cukup. Kita sering
terjebak dengan pola rutinitas dan kebiasaan, sehingga bila terus-menerus
terjadi, orang berkata, “Wah, sudah biasa, kok!” Prinsip ini sering digunakan
orang kreatif iklan untuk mengkomunikasikan pesannya, yaitu “repetition”.
•
Hindari
jebakan LOGIKA Anda
•
Bila kita
berpikir tentang makan, logika kita pasti menggambarkan : meja makan, piring,
gelas, air, nasi, sayuran, dan sebagainya.
•
Orang
kreatif rata-rata berpikir berbeda. Sering dia berkata, “Ah, bosan itu-itu
saja, yang lain dong!” Orang tidak kreatif berpikir rutinitas. Hal ini tidak
akan menciptakan peluang bisnis, karena lebih cenderung menonton dan takut
menghadapi perubahan.
•
Cobalah
untuk berfikir pada problem-problem yang terjadi dan imajinasikan kesulitan dan
ketidak monotonannya. Tampillah berbeda dan inginkanlah sesuatu yang lain.
Itulah pola pikir kreatif dalam melatih intuisi Anda dalam menciptakan ide
bisnis Anda.
•
Peluang
akan hinggap kepada orang yang mempunyai daya imajinasi yang tinggi dan pola
pikir yang berbeda. Tetapi, banyak orang sulit untuk mewujudkannya karena
mereka terjebak oleh LOGIKA sendiri. Sebagai contoh, hotel, laut, Puncak,
tamasya, gunung, Ancol, dan lain-lain. Hindarilah jebakan LOGIKA Anda. Cobalah
untuk membuat imajinasi Anda melayang jauh, Pikirkanlah untuk pergi ke gunung
sambil camping, mancing di hotel, atau hanya di rumah saja, menonton film
hiburan layaknya di bioskop. Munculkan hotel, apartemen bernuansa resort, atau
bengkel benuansa “one stop entertainment”.
•
Biarkan
imajinasi mengarah ke hal yang aneh-aneh, sedikit “gila”, atau menyimpang dari
kebiasaan, maka Anda akan menemukan inspirasi.
Prinsip 2 : The
Innovation Theory
•
Teori
inovasi adalah suatu teori yang berlandaskan sesuatu yang tidak mungkin
(“impossible”) untuk diwujudkan menjadi mungkin (“possible”).
•
Sebagian
besar penemu dunia mengacu kepada konsep “Innovation Theory”, bahwa sesuatu
yang tidak mungkin, tidak terpecahkan, dan tidak bisa terselesaikan akan
menjadi mungkin, dengan usaha yang tidak kenal menyerah.
•
Inovator-inovator
hebat, seperti Thomas Alfa Edison, yang membuat riset dan mencari kawat yang
bertahan panas hingga membuat percobaannya sebanyak 2.000 kali, Graham Bell
dengan teleponnya, Marconi dengan radionya, dan masih banyak lagi orang yang
sensasional dan spektakuler penemuannya.
•
Seorang
smart and good entrepreneur, yang mengetahui bahwa teori ini ialah landasan
untuk menemukan suatu ide bisnis dan peluang, mulai berpikir dari sesuatu yang
tidak mungkin untuk dibuat menjadi mungkin dan spektakuler.
Prinsip 3: Think
More Detail!
Untuk memperkuat
konsep kreativitas, dalam “Innovation Theory”, terkandung prinsip “Think more
detail”, sbb :
1.
Ubahlah
pola kebiasaan Anda, misalnya jika Anda melihat sesuatu itu biasanya begini,
maka ubahlah dengan kebiasaan yang baru. Bagaimana hasilnya ? Apa kesulitannya?
·
Jika
melihat selalu dari depan, coba untuk melihat dari samping, belakang, bawah
atau atas, dan lebih dekat serta teliti.
·
Ketika
Anda melihat televisi dan mendengar radio, cobalah untuk lebih detail. Apa dan
bagaimana Anda melihat? Nyamankah? Posisinya? Lihatlah juga orang yang bukan
pemeran utamanya.
2.
Di dalam
melihat, janganlah secara visual, tapi secara detailnya.
·
Misalnya,
Ketika Anda melihat lukisan, cobalah melihat coretan-coretannya, guratan,
sapuan kuasnya, dan pancaran warnanya, dan Anda akan menemukan sisi yang
menarik dari sana.
·
Bila Anda
melihat proses, cobalah melihat mulai dari sisi awal hingga akhirnya, dari cara
mengerjakan hingga metodenya, dan seterusnya.
·
Ketika
melihat produk, lihatlah dari sisi pembuatannya, pencampuran, bahan baku, dan
pengerjaannya.
·
Prinsip
ini sangat baik digunakan oleh entrepreneur di dalam mengauasai pasar dan seluk
beluk bisnis. Oleh karena itu, Anda harus mengetahui prinsip ini.
3.
Amatilah
film bukan dari tokohnya, melainkan dari pendukungnnya dan sisi kirinya,
misalnya editing, sudut pengambilan, kamera, teknik pengambilan, dan lain-lain.
4.
Kunjungilah
pameran dagang, event atau eksebisi. Jangan lihat ramainya, hebatnya, atau
secara visualnya. Cobalah berpikir, apa yang ia tawarkan, industri mana yang
baru, produk baru, inovasi baru, atau pemain baru. Pasti ada sesuatu yang bisa
di gali untuk mendapatkan ide-ide bisnis yang memberi peluang emas.
Prinsip ke-4: Have
a Perfect Result
•
Hasil
Sempurna akan membuat Anda lebih kreatif lagi di dalam menciptakan peluang.
Prinsip ini bisa membuat Anda lebih bekerja keras dan dituntut untuk lebih dari
sekedar puas, karena Anda tidak mengenal hasil yang biasa-biasa saja dan tidak
cepat puas diri. Jika ingin menerapkan prinsip ini, selalulah berpikir dan
berprinsip “Pasti ada jalan keluarnya”, atau “Kesulitan ini bersifat sementara,
hanya saya yang belum tahu saja”.
Prinsip ke-5:
There Must be a Solution
•
Prinsip
ini hampir sama dengan prinsip sebelumnya, hanya berbeda hasil akhirnya.
Prinsip ini hanya berpikir untuk mencari solusinya saja, sedangkan sebelumnya
ialah kesempurnaan dari hasilnya. Sebagai contoh :
•
Gantilah
kata “tetapi” dengan “dan”
•
“Saya
ingin pergi dengan mobil, tetapi saya ingin tiduran.”
•
Gantilah
menjadi “Saya ingin pergi dengan mobil dan saya ingin tiduran.” Ada tidak yang
memberikan produk seperti itu? Di sinilah Anda akan menemukan peluang.
•
Contoh:
•
Walkman:
awal idenya adalah saya ingin berolahraga, tetapi saya ingin mendengarkan
musik.
•
Yong Ma
(Penanak nasi plus penghangat): saya ingin menanak nasi, tetapi ingin selalu
makan nasi hangat.
•
TV Mobile
: saya ingin menelepon, tetapi saya ingin melihat orang yang saya telepon.
•
Bengkel
(one stop services): saya ingin servis mobil, tetapi saya ingin makan atau main
biliar.
•
Amatilah
kesulitan Anda dan masalah yang terjadi, Tempatkan diri Anda di posisi luar
(sebagai penonton), lalu cobalah untuk memperhatikan masalah tersebut dan
pecahkanlah. Lalu, kembalilah masuk kedalamnya untuk menemukan ide
pemecahannya.
Prinsip ke-6:
Kesulitan dan Inspirasi Itu Saling Melekat Satu Sama Lain
•
Jika di
satu sisi itu adalah suatu kesulitan, maka di sisi lain hal itu adalah
inspirasi atau peluang, dan Anda bisa memenuhinya untuk mewujudkan menjadi ide
bisnin. Misalnya: Disaat muncul pesaing yang potensial, bagi produk yang
disaingi itu adalah kesulitan, tetapi bagi yang menyaingi itu adalah peluang.
Ketika Anda akan memakai prinsip ini, maka selalulah Berpikir:
§ Mengapa ?
§ Kok bisa begitu?
§ Ah, tidak ada yang tidak mungkin!
•
Berpikirlah
terbalik, bahwa Anda adalah objeknya, bukan subjeknya. Misalnya bila Anda
merasa kesulitan untuk menyelesaikan problem Anda, maka berpikirlah sebagai
pesaing Anda atau lawan Anda, dan Anda akan menemukan peluang itu.
•
Berpikirlah
peraturan-peraturan yang belum dibuat untuk menciptakan sebuah inspirasi dan
peluang.
Prinsip ke-7:
Knowledge Only 1%, Imagination 99%
•
Kreativitas
tidak akan Anda dapatkan bila Anda tidak berimajinasi, Imajinasi itu membuat
Anda berangan-angan dan berpikir detail dan mencoba mereka untuk mencari solusi
dan menemukan ide pemecahannya :
•
Mulailah
belajar coret-coretan sketsa tentang pemecahan masalah, melamun, menerawang
jauh, membayangkan, dan lain-lain.
•
Pikir dan
imajinasikan suatu keinginan yang selama ini Anda impikan.
•
Ajaklah
anak Anda berjalan-jalan dan cobalah bertanya kepadaya tentang suatu kejadian.
Apa pendapat anak Anda ?
Lateral Thinking
•
Edward de
Bono dalam bukunya ‘The Use of Lateral Thinking’ (1967), membagi pola berpikir
menjadi dua, yaitu vertikal dan lateral.
•
Pola
berpikir vertikal adalah pola
berpikir logis konvensional yang selama ini umum dipakai. Pola berpikir ini
dilakukan secara tahap demi tahap berdasarkan fakta yang ada, untuk mencari
berbagai alternatif pemecahan masalah, dan akhirnya memilih alternatif yang
paling mungkin menurut logika normal.
•
Pola
berpikir lateral tetap
menggunakan berbagai fakta yang ada, menentukan hasil akhir apa yang
diinginkan, dan kemudian secara kreatif (seringkali tidak dengan cara berpikir
tahap demi tahap) mencari alternatif pemecahan masalah dari berbagai sudut
pandang yang paling mungkin mendukung hasil akhir tersebut.
“Otak manusia adalah sistem mandiri dalam mengorganisasi berbagai hal, yang secara rutin mengorganisir input ke dalam pola-pola. BERPIKIR LATERAL memungkinkan kita untuk bergerak secara lateral memotong pola-pola, dan oleh sebab itu membuka persepsi baru, konsep dan ide baru”
“Otak manusia adalah sistem mandiri dalam mengorganisasi berbagai hal, yang secara rutin mengorganisir input ke dalam pola-pola. BERPIKIR LATERAL memungkinkan kita untuk bergerak secara lateral memotong pola-pola, dan oleh sebab itu membuka persepsi baru, konsep dan ide baru”
Think out of the box
•
Selama
ini kita sudah terbiasa dengan cara berpikir konvensional, teratur, dan rapi
sesuai rumus, kaidah, atau aturan.
•
Out of
the box adalah menanggalkan kendala kebiasaan atau pola pikir yang selama ini
membentuk perilaku. Dengan kata lain dibutuhkan kesediaan untuk menjelajahi
semesta ini dari kacamata yang tidak dipakai sebelumnya, sehingga melahirkan
perilaku, pendekatan dan cara pemecahan yang sama sekali berbeda, kreatif, dan
menerobos serta membebaskan diri dari batasan- batasan yang sebenarnya
menghambat kita untuk maju.
•
Dalam
persepsi dan pemahaman sehari-hari, kreatifitas selalu dihubungkan dengan
bagaimana seseorang berpikir Out of the Box. Artinya berpikir keluar dari
standard pemahaman atau persepsi orang pada umumnya, yang sebelumnya tidak
pernah dipikirkan oleh orang lain.
•
Namun
yang lebih menarik adalah bagaimana harus bisa mengaplikasikan apa yang menjadi
imajinasi mereka (OUT of the BOX) ke dalam bentuk karya yang nyata (Back
in the BOX).
•
Semua
orang bisa kreatif ! Kreatifitas bukan hanya untuk seniman, orang perfilman,
desainer, penyanyi, pencipta lagu dan tari, pelukis, dll.
•
Kalau
Anda bisa berpikir, Anda juga bisa berpikir kreatif. Yang perlu Anda lakukan
hanyalah belajar bagaimana berpikir dengan berbeda dan kreatif.
•
Berpikir
kreatif adalah skil. Skil yang dapat dipelajari dan dimahiri. BERPIKIR
LATERAL adalah alat bantu yang dapat membantu Anda berpikir kreatif, langkah
demi langkah. Ini adalah kreatifitas langkah demi langkah. Anda dapat pelajari,
gunakan, dan ambil manfaatnya!
•
Bila Anda
selalu berpikir tentang kesulitan, masalah-masalahnya, hambatan dan
kegagalannya, maka Anda tidak akan pernah melihat peluang ... karena ia melekat
di belakangnya, bagaikan dua sisi mata uang : tidak ada nilainya bila
kehilangan salah satu sisinya.
•
Peluang
terkadang sering kita hindari, bahkan kita membencinya, karena itu tidak
bersahabat. Datangnya pun tak diduga. Pergi juga tidak ada yang tahu. Hampir
setiap hari kesempatan itu lewat di depan kita, hanya kita tidak mengetahuinya,
karena “iris mata” kita yang “berbeda” (ganti kacamata).
•
Di dunia
ini, hanya ada dua prinsip yang terjadi dalam dunia bisnis :
§ Kesempurnaan dan ketidaksempurnaan, kepuasan
dan ketidakpuasan, ancaman dan peluang. Tinggal dimana posisi Anda berada... Di
kesempurnaan? Atau ketidaksempurnaan?
Inspirasi
•
Dlm
mencari bisnis, jangan melihat orang lain atau mengkopi bisnis orang lain.
Carilah yg ada dalam diri Anda.
•
Bila Anda
mengerjakan sesuatu dengan hati suka ria, maka tanpa terasa waktu berlalu. Bila
Anda mengerjakan sesuatu dengan hati senang, maka Anda akan memberikan hasil
sempurna, disaat yang lain berkata sulit. Bila Anda mengalami kekecewaan yang
sangat dan sering...namun Anda berhasil menyelesaikan, di saat yang lain belum
memikirkan hal tersebut, maka sebenarnya itulah bisnis Anda yang potensial
untuk dibisniskan... tinggal mengembangkan dan mewujudkannya.
•
Salah
satu kunci sukses dalam memulai usaha atau menjadi seorang entrepreneur adalah
inspirasi yang “original” dan dalam hal ini adalah strategi untuk menemukan
peluang.
•
Ada dua
faktor utama timbulnya inspirasi, yaitu insting dan intuisi. Mungkin
kedua hal ini tampak sama dalam arti, yaitu naluri atau ketajaman membaca
situasi, tetapi sebenarnya kedua hal itu mempunya tujuan yang sama, namun
berbeda dalam hal cara atau sumber inspirasinya.
•
Insting
adalah suatu naluri menganalisis suatu kejadian yang pernah dialami seseorang
untuk memprediksi kejadian yang akan datang atau yang akan terjadi berikutnya.
•
Intuisi
memiliki tujuan yang sama, yaitu memprediksi kejadian-kejadian yang akan
datang, namun berdasarkan kejadian yang belum dialami (indra keenam)
•
Jadi,
yang sering digunakan dalam dunia bisnis adalah keduanya. Insting digunakan
untuk menghindar, defense atau bertahan untuk survive, dan intuisi digunakan
untuk maju dan melangkah (growth). Baik insting maupun intuisi memliki sumber
yang sama, yaitu inspirasi. Terinspirasi adalah langkah awal Anda untuk
menggerakan kekuatan atau semangat entrepreneur Anda untuk memulai suatu usaha.
Tanpa itu semua, tidak mungkin timbulkekuatan mimpi (power of dream) atau
motivator untuk memulai menjadi entrepreneur.
Kuliah 4 - Peluang
itu muncul, Karena Anda berbeda dengan yang lain. “Think and look differently”
•
Peluang
hampir ada di setiap saat dalam kehidupan kita sehari-hari, baik sejak bangun
pagi sehingga larut malam. Peluang itu dapat muncul di dalam berbagai bentuk,
tergantung cara kita melihatnya.
•
Sebagai
contoh : Kita melihat suatu produk, sebut saja pensil. Bagi seseorang yang
mengetahui seluk beluknya, maka ini adalah sebuah peluang, karena ia melihatnya
dengan pola pikir “ketidaksempurnaan”, lalu menemukan kelemahan dan mengetahui
bahwa produk itu kurang sempurna. Tetapi, yang penting ialah bukan sekadar cara
melihat atau memandang suatu hal, melainkan bagaimana sesuatu ketidaksempurnaan
itu bisa berubah menjadi peluang yang sebenarnya dibutuhkan oleh pasar.
Kemudian, mulailah mengeksplorasi apakah peluang itu adalah peluang emas atau tidak.
Peluang Anda akan
menjadi peluang emas (prospektif) bila mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
•
Sedang
dibutuhkan oleh pasar.
•
Memecahkan
kesulitan atau masalah yang sedang dihadapi pasar.
•
Menyempurnakan
yang sebelumnya.
•
Benar-benar
beda dan ada nilai tambahnya.
•
Temuan
yang orisinil (inovatif).
•
Memberi
keuntungan yang nyata.
•
Ada unsur
yang dibanggakan oleh Anda/pembeli.
•
Yang
pasti, bisa Anda wujudkan.
Namun, orang
banyak mencari peluang emasnya hanya dengan bertanya kepada orang-rang atau
para pelaku bisnis. Mereka bertanya, “Saya ingin membuka suatu usaha (menjadi
entrepreneur), tolong beri tahu, peluang apa yang menjaminkan?” Dan, jawabannya
pun biasanya adalah, “Belum ada”, “Tidak tahu”, dan lain sebagainya. Ingatlah
bahwa peluang itu harus Anda ciptakan, dan pebisnis itu cenderung “egois” bagi
orang lain.
Dari Mana Anda
Mendapatkan Peluang?
Konsep mudah
menemukan dan menciptakan peluang, yaitu :
1. Awali dengan melihat sesuatu itu dengan “teori
ketidaksempurnaan”, bahwa apa yang Anda lihat adalah tidak sempurna. Oleh
karena itu ada peluang untuk menyempurnakannya.
2. Gunakanlah inspirasi, bahwa peluang itu adalah
:
§ Merebut pasar dari pesaing (intersection)
§ Meggantikan pisisi yang ada dari pesaing
(replacement)
§ Mengisi kekosongan dari celah pesaingan (filter)
§ Megahancurkan market leader (destroyer)
§ Melengkapi ketidaksempurnaan pasar
(compatible—hulu ke hilir)
3. Setelah Anda berhasil menemukan beberapa
alternatif peluang dari diri Anda, maka buatlah daftar peluang itu.
4. Pilihlah peluang yang paling berpotensi bagi
Anda untuk Anda ciptakan kemudian piih yang kedua dan ketiga (maksimal 3).
Pasanglah peluang pertama sebagai peluang emas bagi Anda.
5. Buatlah spanduk, coretan di kertas ukuran
besar dengan kertas karton atau manila atau kain yang berisi peluang Anda itu.
Pasanglah di tempat dimana Anda dapat selalu membacanya, bahkan ketika Anda
ingin tidur.
6. Tambahkan kata-kata yang memotivasi Anda,
seperti visi dan motto hidup Anda.
7. Mulailah mengambil keputusan yang “smart”
tanpa menjadi orag yang bodoh (risk taker). Jadilah risk manager bagi diri Anda
(seperti finacial comsultant).
8. Janganlah takut untuk mencoba dan terus
mencoba. Ketakutan itu hanyalah presepsi di pikiran Anda atau mitos-mitos yang
salah yang selalu menghantui Anda. Itu adalah “setan” yang menghambat
kesuksesan Anda.
9. Ciptakanlah kesuksesan-kesuksesan kecil
terlebih dahulu untuk meningkatkan rasa percaya diri Anda, kemudian teruslah
berkreasi, berinovasi, dan bertahan. Maka, tinggallah waktu yang menentukan
kesuksesan Anda.
KEGAGALAN
SEBUAH PELUANG
Banyak orang yang
ingin berbisnis, bahkan sudah memutuskan bisnis apa, namun ketika peluang sudah
di depan mata itu dilihat, dipikirkan, dan terus dipelajari, orang lain sudah
berlari kencang mendahuluinya. Peluang pun gagal didapat. Anda harus mempunyai konsep
dan pengetahuan tentang “Smart Entrepreneur” yang terasah, sehingga mempunyai
Insting dan intuisi yang tajam memanfaatkan peluang. Kegagalan sebuah
peluang bisa bersumber dari berbagai hal, antara lain :
1.
Tidak
segera mengambil keputusan
–
Peluang
itu lewat begitu saja, terkadang Anda mengetahuinya, atau bahkan tidak.
2.
Waktunya
sudah lewat (kadaluawarsa)-tidak efektif lagi
–
Peluang
itu bisa memiliki waktu dan masa. Terkadang lama, bisa juga singkat. Jadi, Anda
juga perlu melihat apakah Anda harus mengambil keputusan sekarang atau nanti.
3.
Survei
tidak akurat, hanya presepsi Anda saja
–
Terkadang
Anda telah siap, waktu juga tepat, namun survei yang dilakukan tidak akurat.
Ini akan membuat peluang menjadi meleset. Ternyata apa yang diperkirakan salah
dan tidak sesuai.
4.
Diambil
orang
–
Ingat
bahwa banyak orang yang berpikir sama. Jadi, jangan menganggap bahwa Anda
adalah orang pertama, sehingga tenang-tenang saja. Pesaing akan segera
mengambil kesempatan.
5.
Tidak
anda strategi yang jelas beserta konsepnya
–
Hal ini
mengakibatkan bisnis Anda “Layu sebelum berkembang”. Saat mendapatkan sebuah
peluang, memang rasanya luar biasa. Namun, lebih sulit ialah mewujudan impian
Anda Jadi.
Peluang itu
bagaikan bola api, Yang datang tiba-tiba dan pergi tanpa pamit.
Andalah yang harus meraihnya!
Peluang juga seperti biji, yang membutuhkan iklim, tanah, cuaca, dan lingkungan yang baik. Anda membutuhkan strategi dan taktik untuk membuat biji itu tetap tumbuh dengan baik. Anda membutuhkan keteguhan hati untuk tetap menyirami, menjaganya dari predator (pesaing) Anda agar biji itu tidak rusak.
“Be a SMARTER, not HARDER”.
Andalah yang harus meraihnya!
Peluang juga seperti biji, yang membutuhkan iklim, tanah, cuaca, dan lingkungan yang baik. Anda membutuhkan strategi dan taktik untuk membuat biji itu tetap tumbuh dengan baik. Anda membutuhkan keteguhan hati untuk tetap menyirami, menjaganya dari predator (pesaing) Anda agar biji itu tidak rusak.
“Be a SMARTER, not HARDER”.
Kita mungkin tidak
terlahir sebagai orang yang brilian atau sangat kreatif, namun dengan belajar
dan berlatih kita bisa menjadi orang yang cerdik dan kreatif.
Being creative
is sooo fun!!!